Menjelaskan
Pengertian Pemuda
Pemuda
ialah suatu umur yang memiliki kehebatan tersendiri. Menurut DR.Yusuf Qardhawi
ibarat matahari maka usia muda ibarat jam 12 ketika matahari bersinar paling
terang dan paling panas. Pemuda mempunyai kekuatan yang lebih secara fisik dan
semangat bila dibanding dengan anak kecil atau orang-orang jompo. Pemuda
mempunyai potensi yang luar biasa, bisa dikatakan seperti dinamit atau TNT bila
diledakan akan menimbulkan kekuatan yang dahsyat dan super mega. Pemuda bisa
juga diibaratkan sebagai persimpangan jalan. Jika seorang pemuda mengambil
jalan yang salah, maka akan dicap sebagai pemuda yang buruk. Bertanyalah pada
kalangan selain pemuda entah anak-anak dan kaum tua agar tidak tersasar terlalu
jauh dan bisa kembali ke jalan yang benar. Jika pemuda mengambil jalan yang
benar, maka akan menjadi pemuda yang berguna sampai akhir hayatnya. Sangat
disayangkan bila pemuda khususnya pemuda Indonesia yang hanya tawuran dan
berlaku anarki.
Sebagai
pemuda Indonesia, kita tidak boleh hanya bermimpi saja, kita juga harus berniat
untuk melaksanakan mimpi tersebut misalkan kita ingin menjadikan Indonesia
sebagai bebas bencana,walaupun itu tidak bisa dipungkiri, kita harus berniat
memperjuangkan rakyat Indonesia untuk siap siaga dalam, akan tetapi juga tidak
hanya berniat di dalam hati atau di lisan saja, kita harus berani berbuat
dengan mengandalkan diri sendiri, tidak hanya memprotes dan menyuruh kaum tua.
Marilah
kita mengingat kembali dan merenungkan dengan serius arti 82 tahun sumpah
pemuda didalam hati yang paling dalam. Berbagai definisi berkibar akan makna
kata pemuda. Baik ditinjau dari fisik maupun phisikis akan siapa yang pantas
disebut pemuda serta pertanyaan apakah pemuda itu identik dengan semangat atau
usia. Terlebih kaitannya dengan makna hari Sumpah Pemuda.
Princeton
mendefinisikan kata pemuda (youth) dalam kamus Webstersnya sebagai “the time of
life between childhood and maturity; early maturity; the state of being young
or immature or inexperienced; the freshness and vitality characteristic of a
young person”.
Sedangkan
dalam kerangka usia, WHO menggolongkan usia 10 – 24 tahun sebagai young people,
sedangkan remaja atau adolescence dalam golongan usia 10 -19 tahun. Contoh lain
di Canada dimana negara tersebut menerapkan bahwa “after age 24, youth are no
longer eligible for adolescent social services”
Definisi
yang berbeda ditunjukkan oleh Alquran. Dalam kaidah bahasa Qurani pemuda atau
yang disebut “asy-syabab”didefinisikan dalam ungkapan sifat dan sikap seperti:
1.
Berani merombak dan bertindak revolusioner terhadap tatanan sistem yang rusak.
Seperti kisah pemuda (Nabi) Ibrahim. “Mereka berkata: ‘Siapakah yang (berani)
melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami? Sesungguhnya dia termasuk
orang orang yang zalim, Mereka berkata: ‘Kami dengar ada seorang pemuda yang
(berani) mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim.” (QS.Al-Anbiya,
21:59-60).
2.
Memiliki standar moralitas (iman), berwawasan, bersatu, optimis dan teguh dalam
pendirian serta konsisten dalam dengan perkataan. Seperti tergambar pada kisah
Ash-habul Kahfi (para pemuda penghuni gua).“Kami ceritakan kisah mereka
kepadamu (Muhammad) dengan sebenarnya. Sesungguhnya mereka itu adalah
pemuda.pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka dan Kami tambahkan kepada
mereka petunjuk; dan Kami telah meneguhkan hati mereka di waktu mereka berdiri,
lalu mereka mengatakan: “Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami
sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian
telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran” (QS.18: 13-14).
3.
Seorang yang tidak berputus-asa, pantang mundur sebelum cita-citanya tercapai.
Seperti digambarkan pada pribadi pemuda (Nabi) Musa. “Dan (ingatlah) ketika
Musa berkata kepada muridnya, “Aku tidak akan berhenti (berjalan) sebelum
sampai kepertemuan dua buah lautan; atau aku akan berjalan sampai
bertahun-tahun” (QS. Al-Kahfi,18 : 60).
Jadi
pemuda identik dengan sebagai sosok individu yang berusia produktif dan
mempunyai karakter khas yang spesifik yaitu revolusioner, optimis, berpikiran
maju, memiliki moralitas, dsb. Kelemahan mecolok dari seorang pemuda adalah
kontrol diri dalam artian mudah emosional, sedangkan kelebihan pemuda yang
paling menonjol adalah mau menghadapi perubahan, baik berupa perubahan sosial
maupun kultural dengan menjadi pelopor perubahan itu sendiri.
Menjelaskan Pengertian Sosialisasi
Sosialisasi
diartikan sebagai sebuah proses seumur hidup bagaimana seorang individu
mempelajari kebiasaan-kebiasaan yang meliputi cara-cara hidup, nilai-nilai, dan
norma-norma social yang terdapat dalam masyarakat agar dapat diterima oleh
masyarakatnya. Berikut pengertian sosialisasi menurut para ahli:
a. Keluarga: Pertama-tama
yang dikenal oleh anak-anak adalah ibunya, bapaknya dan saudara-saudaranya.
b. Sekolah: Pendidikan
di sekolah merupakan wahana sosialisasi sekunder dan merupakan tempat
berlangsungnya proses sosialisasi secara formal.
c. Kelompok bermain:
didalam tahap ini mempunyai pengaruh besar dan berperan kuat dalam pembentukan
kepribadian anak. Dalam kelompok bermain anak akan belajar bersosialisasi
dengan teman sebayanya.
d. Media Massa: Media
cetak, (surat kabar, majalah, tabloid) maupun media elektronik (televisi,
radio, film dan video). Besarnya pengaruh media massa sangat tergantung pada
kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan.
e. Lingkungan kerja: Merupakan
media sosialisasi yang terakhir cukup kuat, dan efektif mempengaruhi
pembentukan kepribadian seseorang.
Menjelaskan Internalisasi Belajar & Sosialisasi
Ketiga
kata atau istilah internalisasi, belajar, dan spesialisasi pada dasarnya
memiliki pengertian yang hampir sama. Proses berlangsungnya sama yaitu melalui
interaksi sosial. Istilah internalisasi lebih ditekankan pada norma-norma
individu yang menginternalisasikan norma-norma tersebut, atau proses
norma-norma kemasyarakatan yang tidak berhenti sampai institusional saja, akan
tetapi norma tersebut mendarah daging dalam jiwa anggota masyarakat. Norma
tersebut dapat dibedakan menjadi dua, yaitu norma yang mengatur pribadi
(mencakup norma kepercayaan dan kesusilaan) dan norma yang mengatur hubungan
pribadi (mencakup kaidah kesopanan dan kaidah hukum).
Istilah
belajar ditekankan pada perubahan tingkah laku, yang semula tidak dimiliki
sekarang telah dimiliki oleh seorang individu, atau perubahan sikap dari tidak
tahu menjadi tahu, dimana belajar dapat berlangsung di lingkungan maupun di
lembaga pendidikan.
Istilah
spesialisasi ditekankan pada kekhususan yang telah dimiliki atau diukur oleh
seorang individu, kekhususan timbul melalui proses yang agak panjang dan lama.
Menjelaskan Proses Sosialisasi
Melalui
proses sosialisasi, seseorang akan terwarnai cara berpikir dan
kebiasaan-kebiasaan hidupnya. Dengan demikian, tingkah laku seseorang akan
dapat diramalkan. Dengan proses sosialisasi, seseorang menajdi tahu bagaimana
ia mesti bertingkah laku di tengah-tengah masyarakat dan lingkungan budayanya.
Dari keadaan tidak atau belum tersosialisasi, menjadi manusia masyarakat dan
beradab. Kedirian dan kepribadian melalui proses sosialisasi dapat terbentuk.
Dalam hal ini sosialisasi diartikan sebagai proses yang membantu individu
melalui belajar dan menyesuaikan diri, bagaimana cara hidup dan bagaimana cara
berpikir kelompoknya agar dapat berperan dan berfungsi dalam kelompoknya.
Sosialisasi merupakan salah satu proses belajar kebudayaan dari anggota
masyarakat dan hubungannya dengan sistem sosial.
Proses
sosialisasi banyak ditentukan oleh susunan kebudayaan dan lingkungan sosial
yang bersangkutan. Berbeda dengan inkulturasi yang mementingkan nilai-nilai dan
norma-norma kebudayaan dalam jiwa individu, sosialisasi dititik beratkan pada
soal individu dalam kelompok melalui pendidikan dan perkembangannya. Oleh
karena itu proses sosialisasi melahirkan kedirian dan kepribadian seseorang.
Kedirian (self) sebagai suatu produk sosialisasi, merupakan kesadaran terhadap
diri sendiri dan memandang adanya pribadi orang lain di luar dirinya. Kesadaran
terhadap diri sendiri membuat timbulnya sebutan “aku” atau “saya” sebagai
kedirian subyektif yang sulit dipelajari. Asal mula timbulnya kedirian:
1. Dalam proses
sosialisasi mendapat bayangan dirinya, yaitu setelah memperhatikan cara orang
lain memandang dan memperlakukan dirinya.
2. Dalam proses
sosialisasi juga membentuk kedirian yang ideal. Orang bersangkutan mengetahui
dengan pasti apa-apa yang harus ia lakukan agar memperoleh penghargaan dari
orang lain. Bentuk-bentuk kedirian ini berguna dalam meningkatkan ketaatan anak
terhadap norma-norma sosial.
Thomas
Ford Hoult, menyebutkan bahwa proses sosialisasi adalah proses belajar individu
untuk bertingkah laku sesuai dengan standar yang terdapat dalam kebudayaan
masyarakatnya. Menurut R.S. Lazarus, proses sosialisasi adalah proses
akomodasi, dengan mana individu menghambat atau mengubah impuls-impuls sesuai
dengan tekanan lingkungan, dan mengembangkan pola-pola nilai dan tingkah
laku-tingkah laku yang baru yang sesuai dengan kebudayaan masyarakat.
Menjelaskan
Peranan Sosial Mahasiswa & Pemuda di Masyarakat di Masyarakat.
Mahasiswa
harus menumbuhkan jiwa-jiwa sosial yang dalam atau dengan kata lain solidaritas
sosial. Solidaritas yang tidak dibatasi oleh sekat sekat kelompok, namun solidaritas
sosial yang universal secara menyeluruh serta dapat melepaskan keangkuhan dan
kesombongan. Mahasiswa tidak bisa melihat penderitaan orang lain, tidak bisa
melihat penderitan rakyat, tidak bisa melihat adanya kaum tertindas dan di
biarkan begitu saja. Mahasiswa dengan sifat kasih dan sayangnya turun dan
memberikan bantuan baik moril maupun materil bagi siapa saja yang
memerlukannya.
Selaku
Pemuda kita dituntut aktif dalam kegiatan-kegiatan masyarakat, sosialisasi
dengan warga sekitar. Kehadiran pemuda sangat dinantikan untuk menyokong
perubahan dan pembaharuan bagi masyarakat dan negara. Aksi reformasi disemua
bidang adalah agenda pemuda kearah masyarakat madani. Reformasi tidak mungkin
dilakukan oleh orang tua dan anak-anak.
Menjelaskan Pola Dasar Pembinaan & Pengembangan Generasi
Muda
Maksud
dari pola pembinaan dan pengembangan generasi muda adalah agar semua pihak yang
turut serta dan berkepentingan dalam penanganannya benar-benar menggunakan
sebagai pedoman sehingga pelaksanaanya dapat terarah, menyeluruh dan terpadu.
Serta dapat mencapai sasaran dan tujuan yang dimaksud.
Pola dasar pembinaan
dan pengembangan generasi muda disusun berlandaskan :
Landasan idiil :
Pancasila
Landasan konstitusional
: UUD 1945
Landasan Strategis :
Garis-garis besar haluan negara
Landasan historis :
Sumpah pemuda tahun 1928 dan Proklamasi kemerdekaan
Landasan normatif :
etika, tata nilai dan tradisi luhur yang hidup dalam masyarakat
(Sumber : Buku MKDU
Ilmu Sosial Dasar Oleh: Harwantiyoko, Neltje F. Katuuk Penerbit Gunadarma).
Menjelaskan
Pengertian Pokok Pembinaan & Pengembangan Generasi Muda
Generasi
merupakan generasi penerus perjuangan bangsa dan sumber daya insani bagi
pembangunan nasional, diharapkan mampu memikul tugas dan tanggung jawab untuk
kelestarian kahidupan bangsa dan negara. Untuk itu generasi muda perlu
mendapatkan perhatian khusus dan kesempatan yang seluas?luasnya untuk dapat
tumbuh dan berkembang secara wajar baik jasmani, rohani maupun sosialnya. Dalam
proses pertumbuhan dan perkembangannya, terdapat generasi muda yang menyandang
permasalahan sosial seperti kenakalan remaja, penyalahgunaan obat dan narkota,
anak jalanan dan sebagainya baik yang disebabkan oleh faktor dari dalam dirinya
(internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Oleh karena itu perlu adanya
upaya, program dan kegiatan yang secara terus menerus melibatkan peran serta
semua pihak baik keluarga, lembaga pendidikan, organisasi pemuda, masyarakat
dan terutama generasi muda itu sendiri. Arah kebijakan pembinaan generasi muda
dalam pembangunan nasional menggariskan bahwa pembinaan perlu dilakukan dengan
mengembangkan suasana kepemudaan yang sehat dan tanggap terhadap pembangunan
masa depan, sehingga akan meningkatkan pemuda yang berdaya guna dan berhasil
guna. Dalam hubungan itu perlu dimantapkan fungsi dan peranan wadah?wadah
kepemudaan seperti KNPI, Pramuka, Karang Taruna, Organisasi Siswa Intra Sekolah
(OSIS), Organisasi Mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi dan organisasi
fungsional pemuda lainnya. Dalam kebijakan tersebut terlihat bahwa KARANG
TARUNA secara ekslpisit merupakan wadah pembinaan dan pengembangan generasi
muda yang bertujuan untuk mewujudkan generasi muda aktif dalam pembangunan
nasional pada umumnya dan pembangunan bidang kesejahteraan sosial pada
khususnya. Salah satu kegiatan Karang Taruna Kelurahan Purwaharja Kecamatan
Purwaharja sedang membuat kerajinan bambu yang diolah menjadi aneka macam alat
musik seperti suling, angklung dan sebagainya.
Menuliskan
Masalah-Masalah Generasi Muda
Berbagai permasalahan
generasi muda yang muncul pada saat ini antara lain [3] :
a.
Dirasa menurunnya jiwa idealisme, patriotisme, dan nasionalisme di kalangan
masyarakat termasuk
generasi muda.
b.
Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
c.
Belum seimbangnya antara jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang
tersedia, baik yang
formal maupun non formal. Tingginya jumlah putus sekolah yang
diakibatkan oleh
berbagai sebab yang bukan hanya merugikan generasi muda sendiri,
tetapi juga merugikan
seluruh bangsa.
d.
Kurangnya lapangan kerja / kesempatan kerja serta tingginya tingkat
pengangguran/setengah pengangguran di kalangan generasi muda dan mengakibatkan
berkurangnya produktivitas nasional dan memperlambat kecepatan laju
perkembangan pembangunan nasional serta dapat menimbulkan berbagai problem
sosial lainnya.
e.
Kurangnya gizi yang dapat menyebabkan hambatan bagi perkembangan kecerdasan dan
pertumbuhan badan di kalangan generasi muda, hal tersebut disebabkan oleh
rendahnya
daya beli dan kurangnya
perhatian tentang gizi dan menu makanan seimbang di kalangan
masyarakat yang
berpenghasilan rendah.
f.
Masih banyaknya perkawinan di bawah umur, terutama di kalangan masyarakat
daerah pedesaan.
g.
Pergaulan bebas yang membahayakan sendi-sendi perkawinan dan kehidupan keluarga.
h.
Meningkatnya kenakalan remaja termasuk penyalahgunaan narkotika.
i.
Belum adanya peraturan perundangan yang menyangkut generasi muda.
Menyebutkan
Potensi-Potensi Generasi Muda
Potensi-potensi yang terdapat pada generasi muda
perlu dikembangkan adalah:
a. Idealisme dan daya kritis
b. Dinamika dan kreatifitas
c. Keberanian mengambil resiko
d. Optimis dan kegairahan semangat
e. Sikap kemandirian dan disiplin murni
f. Terdidik
g. Keanekaragaman dalam persatuan dan kesatuan
h. Patriotisme dan nasionalisme
i. Sikap kesatria
j. Kemampuan penguasaan ilmu dan teknologi
Menyebutkan
Tujuan Pokok Sosialisasi
• Individu harus diberi ilmu pengetahuan
(keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan kelak di masyarakat.
• Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif
dan mengenbangkankan kemampuannya.
• Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari
melalui latihan-latihan mawas diri yang tepat.
• Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau
tata nilai dan kepercayaan pokok ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan
pada masyarakat umum.
Mengembangkan
Potensi Generasi Muda
Tetap
semangat untuk terus menggali potensi diri harus dilakukan sejak dini. Karena
generasi muda harus terus berprestasi dengan cara yang kreatif. Itu pula yang
dilakukan oleh Tupperware Indonesia untuk terus membangun semangat generasi
anak muda agar terus menggali potensi diri. Generasi muda merupakan generasi
penerus bangsa. Untuk memajukan bangsa, generasi muda harus menggali potensi
untuk berprestasi. Jangan menunggu kesempatan,tetapi raihlah kesempatan.
Generasi muda saat ini bisa dibilang generasi yang beruntung, karena bisa
memilih apa yang mereka inginkan dan berusaha untuk mendapatkan apa yang mereka
mau.Berbeda dengan generasi muda yang hidup di zaman dahulu, di mana pilihan
lebih sedikit dengan cara meraih dan mewujudkan yang lebih terbatas.
Menggali
dan mengembangkan potensi diri adalah kuncinya. Jika generasi muda tersebut
tahu caranya, maka kesempatan sukses pun di depan mata.Itu pula yang dilakukan
oleh Tupperware Indonesia yang mengadakan seminar dengan tema ”Discover Your
Hidden Power”. Dengan seminar ini, Tupperware Indonesia akan memberikan
inspirasi dan membangkitkan keingintahuan generasi muda dalam menggali dan
mengembangkan potensi diri.Marketing Director PT Tuppperware Indonesia,Yanty Melianty
menuturkan,seminar ini merupakan bentuk awal pencerahan yang ingin dihadirkan
sebagai inspirasi bagi generasi muda.
Menjelaskan
pengertian pendidikan dan perguruan tinggi
Perguruan
tinggi adalah satuan pendidikan penyelenggara pendidikan tinggi. Peserta didik
perguruan tinggi disebut mahasiswa, sedangkan tenaga pendidik perguruan tinggi
disebut dosen. Menurut jenisnya, perguruan tinggi dibagi menjadi dua yaitu: Perguruan
tinggi negeri adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pemerintah. Perguruan
tinggi swasta adalah perguruan tinggi yang diselenggarakan oleh pihak swasta.
Dengan perkembangan
zaman di dunia
pendidikan yang terus berubah dengan signifikan sehingga banyak merubah pola
pikir pendidik, dari pola pikir yang awam dan kaku menjadi lebih modern. Hal
tersebut sangat berpengaruh dalam kemajuan pendidikan di
Indonesia. Menyikapi hal tersebut pakar-pakar pendidikan mengkritisi dengan cara
mengungkapkan dan teori pendidikan yang sebenarnya
untuk mencapai tujuan pendidikan yang sesungguhnya.
Tujuan pendidikan adalah menciptakan seseorang yang
berkwalitas dan berkarakter sehingga memiliki pandangan yang luas kedepan untuk
mencapai suatu cita- cita yang di harapkan dan mampu beradaptasi secara cepat
dan tepat di dalam berbagai lingkungan. Karena pendidikan itu sendiri memotivasi
diri kita untuk lebih baik dalam segala aspek kehidupan. Pendidikan bisa saja berawal
dari sebelum bayi lahir seperti yang dilakukan oleh banyak orang dengan
memainkan musik dan membaca kepada bayi dalam kandungan dengan harapan ia bisa
mengajar bayi mereka sebelum kelahiran.
Memberikan
alasan untuk berkesempatan mengenyam pendidikan tinggi
Pendidikan adalah hal yang penting bagi seorang manusia
yang akan menempuh hidup di level atau tingkatan selanjutnya. Biasanya bagi
orang-orang yang tidak kuat pasti akan berhenti dan menyerah di tengah jalan.
Pendidikan tinggi tidak cuma hanya mengajarkan ilmu secara formalitas sesuai
sistem kurikulumnya, namun pendidikan tinggi juga membuat para mahasiswa
menjadi lebih tepat waktu, lebih bertanggung jawab dengan apa yang mereka harus
tanggung jawabkan, mengerti kondisi dan situasi di dalam realita kehidupan.
Maka menurut saya sangatlah penting untuk mengenyam pendidikan tinggi.
Daftar
Pustaka
http://jamalfirdaus.blogspot.com/2010/11/pemuda-dan-sosialisasi.html
http://biebi-habibi.blogspot.com/2010/11/tugas-isd-pemuda-dan-sosialisasi.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Perguruan_tinggi
http://belajarpsikologi.com/pengertian-pendidikan-menurut-ahli/
http://novairmaningsih.wordpress.com/2011/01/02/definisi-pemuda/
No comments:
Post a Comment