Kenapa banyak manusia yang begitu tunduk akan sesuatu yang tidak bisa memberikan sesuatu yang solid? Dalam artian padat. Kenapa? Jangan begitu rupanya karena saya adalah suatu figur yang membuat pembaca merubah pikiran dalam artian kita semua adalah pemegang peran dalam kancah visualisasi impian. Dikarenakan semua berakhir ke awal, dimana kita bersender dengan tembok derita dan pintu realita. Cukup pedih karena cinta tidak bisa di beli. Jika aturan sudah berlaku maka janganlah membeli cinta dan jangan memikirkan untuk apa kita membeli cinta yang sungguh tidak harus kita beli.
Sebenarnya apakah kita bisa menggapai kesetian? Jawaban ada di dalam genggaman tanganmu kawan karena perih-nya naik turun dalam kehidupan tersebut-lah yang membuat kita tersadar akan pentingnya sesuatu hal yang kita abaikan pada masa lalu. Mie instan harus di rebus dulu sebelum bisa dimakan, manusia harus dijatuhkan dulu sebelum siap terjang dunia lapangan.
Beberapa orang menafsirkan bahwa pertikaian terjadi dikarenakan ke-tidak-samaan idealism yang berbuah ketidakmatangan suatu konsep. Ya, kenapa manusia mencari hal yang beraliran sejalan? Jawabannya sudah pasti di tangan anda karena manusia bisa mengambil air liur dari pertikaian yang berlalu. Kepedihan hanyalah intermezo yang mengembalikan pada masa dimana masa yang dihinggapi rasa benci dan benih perbedaan. Sekitar kita adalah lingkungan. Di belakang kita adalah pelajaran yang terbungkus pesan untuk gertakan jiwa. Kalau kita naik ke bawah, apa yang terjadi? Naik lift. Ya, di dalam kehidupan kita bisa berkata A tapi di kenyataan kita bisa saja melakukan B. Sebenarnya mengapa bisa terjadi seperti itu?
Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Allah SWT. Mari mulai untuk bersyukur dan membuka lembaran yang masih mulus seperti........................... Sampai jumpa lain waktu. Nama saya: Muhammad Arif Nugroho. Bagi siapapun yang ingin copy-paste mending jangan deh asli
Sebenarnya apakah kita bisa menggapai kesetian? Jawaban ada di dalam genggaman tanganmu kawan karena perih-nya naik turun dalam kehidupan tersebut-lah yang membuat kita tersadar akan pentingnya sesuatu hal yang kita abaikan pada masa lalu. Mie instan harus di rebus dulu sebelum bisa dimakan, manusia harus dijatuhkan dulu sebelum siap terjang dunia lapangan.
Beberapa orang menafsirkan bahwa pertikaian terjadi dikarenakan ke-tidak-samaan idealism yang berbuah ketidakmatangan suatu konsep. Ya, kenapa manusia mencari hal yang beraliran sejalan? Jawabannya sudah pasti di tangan anda karena manusia bisa mengambil air liur dari pertikaian yang berlalu. Kepedihan hanyalah intermezo yang mengembalikan pada masa dimana masa yang dihinggapi rasa benci dan benih perbedaan. Sekitar kita adalah lingkungan. Di belakang kita adalah pelajaran yang terbungkus pesan untuk gertakan jiwa. Kalau kita naik ke bawah, apa yang terjadi? Naik lift. Ya, di dalam kehidupan kita bisa berkata A tapi di kenyataan kita bisa saja melakukan B. Sebenarnya mengapa bisa terjadi seperti itu?
Saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada Allah SWT. Mari mulai untuk bersyukur dan membuka lembaran yang masih mulus seperti........................... Sampai jumpa lain waktu. Nama saya: Muhammad Arif Nugroho. Bagi siapapun yang ingin copy-paste mending jangan deh asli
No comments:
Post a Comment